Berbeda
dengan perayaan Paskah Manajemen tahun-tahun sebelumnya yang selalu dirayakan
di gereja, paskah tahun ini memiliki konsep retreat. Ini merupakan yang pertama
kalinya, dan jujur saya pribadi sangat terberkati melalui retreat paskah ini.
Hal itu bukan karena saya adalah coordinator acara dalam retreat ini, jujur
saja ditunjuknya saya sebagai CO acara dalam retreat ini awalnya bukanlah
sesuatu yang saya harapkan, karena saya sudah terbayang pasti akan sangat
melelahkah dan menguras waktu. Tapi karena adanya kerinduan untuk melayaniNya,
saya akhirnya meng”iya”kan tawaran dari BPH. Karena pada akhirnya saya yakin
bahwa Tuhan sendiri yang telah menunjuk saya untuk melayaniNya dan yakin bahwa
saya akan dimampukan.
Langkah pertama
yang harus saya lakukan sebagai CO adalah menunjuk beberapa orang anggota untuk
membantu saya selama proses persiapan menuju hari H, dan satu hal yang paling
saya syukuri adalah ketika Tuhan memberikan orang-orang yang terbeban untuk
membantu saya. anggota saya ada Putri, Agatha, Netty, Freddy, Riani, Kezia, dan
Bryan. Mereka benar-benar melakukan tugas dan tanggungjawabnya dengan luar
biasa baik. Saya sendiri sangat tidak merasa kesulitan bekerjasama dengan
orang-orang ini.
Secara
kepanitiaan, divisi acara memang sangat terkoordinir dengan baik, akan tetapi
untuk pelayan acara (pemusik, WL dan BV) masih terdapat banyak kekurangan
hingga H-1. Untuk waktu yang kurang dari dua bulan sejak terbentuknya
kepanitiaan paskah, kami memang terlalu berani memilih konsep retreat karena
biasanya membutuhkan banyak uang, dan persiapan yang sangat matang. Benar saja,
pada saat Pra GR masih terdapat beberapa kesalahan-kesalah yang dilakukan para
pengisi acara karena memang jumlah lagu yang sangat banyak dan sedikitnya
intensitas latihan yang kami lakukan karena keterbatasan waktu. Saya saat itu
tidak mampu lagi berekspektasi banyak untuk paskah ini, saya sangat takut
apabila kesalahan-kesalahan yang sama terulang pada saat hari H. tapi saya
tetap memberikan evaluasi yang positif kepada setiap pengisi acara, saya tidak
berani mengintimidasi mereka karena saya tahu mereka telah melakukan yang
terbaik yang bisa dilakukan.
H-1 saya
lalui dengan begitu cemas karena ketakutan apabila acara ini tidak berjalan
sesuai harapan saya, kemudian saya menyerahkan diri saya dan acara ini pada
Tuhan. Saya meminta Tuhan yang memampukan setiap pelayan acara untuk boleh
saling mengerti dan memberikan yang terbaik. Dengan segala kerendahan hatiu
saya meminta Tuhan memberkati acara ini dari awal sampai akhir, membawa acara
ini dalam saat teduh yang saya lakukan.
Sabtu 09
Mei 2015 pukul 19.00 WIB ibadah pertama pun dimulai, dengan hati yang tetap
berjaga-jaga saya meminta Tuhan melayakkan acara ini dan Puji Tuhan apa yang kami dapati sepanjang ibadah
ini begitu diluar ekspektasi saya, saya merasakan bahwa Tuhan turut bekerja
sepanjang ibadah ini, saya tidak menyaksikan adanya hal yang membuat sya kecewa
malam itu, ibadah berlangsung dengan begitu lancarnya, setiap pelayan acara
mulai dari pemusik, WL, dan BV benar-benar diberkati Tuhan sehingga mereka
dapat melakukan yang terbaik sepanjang ibadah. Dan bukan saja di ibadah malam,
ibadah minggu dan ibadah komitmen pun berjalan dengan luar biasa, hal-hal yang
saya khawatirkan tidak terjadi sepanjang acara, semua berjalan dengan begitu
indah menurut saya. Khotbah pak pdt. Ewin sepanjang retreat ini juga sangat
membangun diri saya, beliau begitu dipakai Tuhan untuk menjangkau kami
mahasiswa Manajemen USU, sehingga kami dapat mengerti keselamatan dan cara
hidup orang yang telah diselamatkan.
Thanks God,
for Your grace, thanks for Your sacrifice at the cross to redeem our lives.
Teach us to live our commitment. Let us be Your servant we are.