Powered by Blogger.

Memandang Hidup


Pernah tidak merasa bahwa hidup kamu bagai sebutir pasir yang ada di tepian pantai, yang tidak dikenali orang lain, yang tampak sama dan tak bernilai?

Pernah tidak kamu merasa hanya seperti daun yang ada di dahan, yang sebentar hijau lalu tak lama kemudian layu lalu terjatuh ke tanah??

Pernah tidak kamu merasa bahwa hidup kamu biasa saja, kamu tidak memiliki talenta bermusik yang membuat kamu tampil di depan orang banyak lalu diberi tepuk tangan?

Pernah tidak kamu merasa bahwa dunia memperlakukanmu dengan tidak adil, berbeda dengan apa yang kamu benar-benar harapkan?

hal tersebut pasti terasa menyakitkan ketika kita memikirkannya atau tiba-tiba terlintas dipikiran kita, tapi percayalah, kita bukan seorang diri yang pernah merasakan hal itu, semua orang pasti pernah merasakannya, bahkan orang sehebat apapun, seterkenal apapun pasti pernah mengalami kekecewaan dalam hidupnya.

Tapi apa yang membuat beberapa orang tumbuh menjadi orang hebat adalah karena mereka menghargai segala sesuatu yang ada dalam dirinya, mengenali potensinya dan berusaha tetap maju dengan visi yang jelas ke depan.

Artinya apa?

Jangan pernah larut memikirkan hal-hal yang menjadi masalah mu, jangan biarkan kelemahanmu membuatmu mengabaikan apa yang menjadi kelebihanmu
hidup bukan tentang masalah apa yang kita hadapi, hidup adalah tentang bagaimana kita memandang masalah tersebut dan cara kita mengatasinya.
ketia kamu diengah hujan, jangan larut memikirkan bajumu yang semakin lama akan semakin basah, tapi carilah payung atau bahkan daun sekalipun untuk melindungi dirimu agar tidak basah.

go on!


  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Hidup Bukan Tentang...



Hidup ini bukan tentang mengumpulkan nilai.

Bukan tentang berapa banyak orang yang meneleponmu dan juga bukan tentang siapa pacarmu, bekas pacarmu atau orang yg belum kamu pacari

Bukan tentang siapa yg kau telah cium, olahraga apa yang kau mainkan, atau pemuda atau gadis mana yg menyukaimu

Bukan tentang sepatu, atau rambutmu, atau warna kulitmu, atau tempat tinggalmu, atau sekolahmu

Bahkan bukan juga tentang nilai" ujianmu,

Uang, baju, atau perguruan tinggi yg menerimamu atau yg tidak menerimamu.

Hidup ini bukan tentang apakah kau memiliki banyak teman, atau apakah kau seorang diri

Dan bukan tentang diterima atau tdk diterima oleh lingkunganmu

Namun, hidup ini adalah tentang siapa yang kau cintai dan kau sakiti.

Tentang bagaimana perasaanmu tentang dirimu sendiri.

Tentang kepercayaan, kebahagiaan, dan welas asih.

Hidup ini adalah tentang menghindari rasa cemburu, mengatasi rasa tak peduli, dan membina kepercayaan.

Tentang apa yang kau katakan dan kau maksudkan
Tentang menghargai orang apa adanya



Dan bukan karena apa yg dimilikinya
Dan yg terpenting,

Hidup ini adalah tentang memilih untuk menggunakan hidupmu
untuk menyentuh hidup orang lain
Dengan cara yg tidak bisa digantikan dengan cara lain

Karena Hidup adalah tentang pilihan-pilihan itu

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Anak Kosan Itu..........



Bangun Pagi              Ambil Cateringan                       Makan                  Mandi                  Kekampus                          Pulang                 Makan Siang                      nyuci pakaian                    Bengong                 Mandi Sore                      Makan                  Ngerjain PR                       Tidur!
Yap, sebagai anak kosan itulah siklus hidup gue :(
Demi-demi meraih mimpi yang setinggi langit ini bela-beain dah menjalani rutinitas yang sangat membosankan ini. hidup anak kos-kosan seperti terpogram dan hal itu sangat membuatku jenuh. Ketika 1 bulan pertama sebagai anak kos seperti dulu memang semualumayan menyenangkan, dimana kamu me manage hidup kamu, gak ada yang repetin kalo bangun telat, gak ada yang nyuruh ini nyuruh itu, yah awal-awalnya memang terasa seperti sedang kemping, tapi lama kelamaaan kehidupan anak kos itu membuatku jenuh dan suah mencapai jenuh stadium akhir seperti sekarang.
Memang gak semua orang berbakat jadi anak kos, seperti gue yang pengen banget punya pintu doraemon agar bisa pulang kerumah dan bertemu keluarga gue. Jujur gue emang tipe orang yang emang  gak pernah jauh dari rumah lebih dari 1 minggu, jadi kalo udah seperti sekarang jauh dari rumah untuk waktu yang lama emang sangat berat buat gue, dikitdikitbawaanya home sick mulu :’(
Gue kayak berada dalam penjara rasanya kalo dikos-kosan ini, di dalam kamar berukuran 3x3,5 ini gue benar-benar merasa gak betah, yah kalo pulang darikampus dan lagi gak ada kerjaan gue Cuma bisa online dan bengong.
Pulang 1x dalam 6 bulan itu menurut gue sangat teramat nggak cukup untuk menghilangkan home sick gue dan waktu 6 bulan itu berasa lamaaa banget berlalu, aku sebenarnya nggak tau pasti ya, apakah aku yang termasuk anak manja yang selalu pengen pulang atau emang semua anak kosan juga merasakan hal yang sama. Tapi jujur gue sih gak peduli terhadap itu.
1 hal yang menyebalkan sebagai anak kos kosan adalah ketika kita makan cuma sendirian, arrrrgggggggh I hate that times
Dan aku punya 3 tahun lagi menjadi anak kos, aku bahkan tidak bisaa berpikir bagaimana aku melewatkan 3 tahun kedepan apakah tiapa hari bakalan menjenuhkan seperti sekarang ini? Biarlah waktu yang menjawab, yang pasti kujalani ajalah dulu.
Memanglah ya untuk mencapai hasil tertinggi kita harus melakukan usaha yang maksimal dan bahkan mengorbankan waktu-waktu yang manis dalam kebersamaan keluarga.
Gue sih percaya bahwa dibalik hujan ada pelangi, dan dibalik jenuhnya ngekos ada kesuksesan menantiJ

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Me and My Future



Setiap orang punya alasan untuk hidup
Setiap hidup pasti memiliki tujuan
Dan setiap tujuan pasti memiliki proses
Dan saat ini aku sedang berada dalam proses tersebut, untuk mendapatkan apa yang kita impikan kita perlu menjalani proses, berat tidaknya proses yang harus kita jalani tergantung pada seberapa besar target atau mimpi yang kita punya.
Ketika seseorang  bermimpi untuk menjadi seorang sopir, maka proses yang perlu ia hadapi hanyalah bagaimana untuk mengemudikan mobil dengan baik, tak perlu adanya keharusan untuk mengenyam pendidikan  yang  tinggi.
Lalu bagaimana dengan pemimpi besar seperti aku? Aku bermimpi untuk menjadi seorang General Manager perusahaan raksasa seperti Chevron ataupun RAPP aku adalah bocah kecil yang memiliki mimpi untuk membangun sebuah rumah baru yang indah dikampung halaman orangtuaku. Hmmm mungkin mimpi dari seorang bocah ingusan ini perlu proses yang panjang dan rumit, dan saat ini aku sedang berada dalam fase pembekalan menuju mimpiku. Sedikit pintu mulai terbuka ketika aku diterima di jurusan manajemen sebuah PTN, yah kalau dengar kata manajemen pekerjaan yang terlintas dipikiran semua orang tentu adalah manajer bukan? Lalu apakah setelah lulus dari jurusan manajemen ini serta merta akan menjadikanku menjadi seorang manajer? Jawaban dunia bisa ia bisa tidak. Tapi menurut Tuhan adalah Ya dan Amin.

Sebuah emas yang murni tak akan menjadi berharga nilainya apabila ia belum di panaskan, ditempah, diasah dan dibetuk hingga menjadi sempurna. Begitupun kita, kita takkan menjadi pribadi yang bernilai jika hidup kita belum diproses dan ditempah. Mungkin memang terasa berat untuk melewati fase penempahan tersebut. Seperti aku misalnya, aku harus rela tinggal jauh dari orangtuaku dan belajar mati-matian agar mampu bersaing dengan yang lainnya.
Aku selalu percaya bahwa setiap usaha yang kita lakukan takkan pernah berakhir sia-sia. Apapun yang kulakukan saat ini bukan semata-mata untuk memenuhi keinginan pribadiku saja, namun lebih dari itu yang menjadi motivator utamaku adalah my beloved parents that always give their times,heart,pray, bless,support and also their money  :D
aku menyayangi mereka lebih dari yang mereka tahu


Thanks for read this entry guys ;)
semoga berkesan...

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

AIR TERJUN DWI WARNA



Setelah lama tidak update blog, kali ini saya mau berbagi pengalaman saya ketika liburan ke sibolangit, tepatnya ke air terjun dwi warna, mengapa disebut dwi warna? Katanya sih karena air terjunnya memiliki warna putih dan biru. Dari berbagai informasi yang saya dapatkan melalui internet, air terjun ini sangat indah, dan petualangan menuju ke air terjun ini sangat seru. Karena sangat tertarik dengan informasi yang kami dapatkan tersebut, akhirnya saya (Samuel), freddy,Mr.D, juwita, netty, dewi dan saputra memutuskan untuk pergi liburan ke air terjun yang ada di tengah hutan sibolagit ini.
                Perjalanan kami mulai pada pukul 8.00 pagi, tadinya harusnya dimulai pukul 07.00, ya tapi tau sendiri kan kebiasaan orang Indonesia yang suka ngaret. Setelah mengumpulkan berbagai perbekalan, mulai dari nasi, air minum, dan segudang snack, kami pun berangkat dengan menggunakan bus mini Sutra, perjalanan menuju sibolangit memakan waktu kurang lebih 1 jam, tergantung tingkat kemacetan jalan, setelah kira-kira pukul 09.00 kami pun tiba disimpang bumi perkemahan sibolangit dan turun dengan membayar ongkos Rp.10.000/org. begitu sampai kami langsung disuguhkan degan panorama gunung yang sangat indah, karenanya kami mengambil beberapa foto dengan latar gunung tersebut,anyway di dekat gapura tertulis bahwa posko ranger/pemandu berada ±500M, tapi ternyata, jaraknya ±2 KM, beberapa teman cukup jengkel memang dengan informasi menyesatkan terebut, namun saya sendiri santai saja, toh sepanjang jalan menuju posko pemandangannya sangat indah, apalagi udara saat itu cukup dingin, jadi saya ya menikmati saja.
                Setelah ±30 menit berjalan kaki, maka tibalah kami di posko ranger tersebut, dan kami membayar 200rb/8org. harga tersebut merupakan harga paket, untuk satu tim yang beranggotakan kurang dari 10 orang diwajibkan membayar 200rb, dan jika lebih dari 10 orang maka membayar 20rb/org. ranger tersebut menjelaskan bahwa uang tersebut sudah termasuk jaminan keselamatan selama perjalanan, yang artinya apabila terjadi kecelakaan, maka mereka bertanggung jawab untuk  menyediakan ambulan dan  membawa ke rumah sakit serta menyediakan P3K apabila ada yang terluka.
                Akhirnya setelah mendapatkan beberapa pengarahan dari ranger di posko, kami pun memulai perjalanan dengan dipandu oleh seorang ranger wanita bernama Kak Sembiring (haha saya lupa namanya). Kakak ranger yang satu ini menurut saya adalah wanita yang sangat tangguh, bayangkan saja 6 bulan sudah di bolak-balik di hutan ini untuk memandu para wisatawan.
Sesampainya dipinggir hutan memang langsung terasa bahwa petualangan ini akan begitu ekstrim, bayakan saja di pinggiran hutannya saja sudah sangat gelap dan sepi, hanya ada suara air mengalir yang sangat dingin, apalagi ditengahnya (?)

Benar saja, Perjalanan menuju air terjun dwi warna memang begitu ekstrim, kami harus melewati berbagai jalan setapak yang berliku-liku dan licin, kami melewati berbagai sungai-sungai kecil disepanjang perjalanan, katanya air di sungai tersebut dapat diminum secara langsung, karena penasaran saya pun mecoba mengambil air tersebut dan meminumnya, dan ternyata airnya cukup segar dan dingin, mungkin karena belum tercemar kali ya, namanya juga hutan. Belum setengah perjalanan yang kami lalui, teman-teman saya mulai kelelahan dan entah berapa kali kami harus istirahat karena kelelahan, akibatnya waktu tempuh yang seharusnya dapat ditempuh 2 jam menjadi 3 jam karena kebanyakan istirahat dan foto-foto, saya heran pada teman-teman saya yang meski kelelahan tapi tetap mampu tersenyum dengan sejuta gaya di depan kamera. Hahaha
Saya sendiri entah mengapa sama sekali tidak merasa lelah disepanjang jalan, ya mungkin saya terlalu menikmati perjalanan ini kali ya :D dalam pikiran saya hanya ingin cepat-cepat sampai ke air terjun dwi warna yang telah lama membuat saya penasaran ini, saya ingin tahu seberapa kuat daya tarik air terjun yang katanya bersuhu sangat dingin ini.dan akhirnya tempat yang dituju pun berada di depan mata, yup, setelah 3 jam kami berjalan akhirnya tiba juga di air terjun dwi warna, dari jauh saja sudah terasa hawa dingin dari air terjun ini, luar biasa memang, panorama alam yang indah ciptaan Tuhan benar-benar nyata di depan mata, tak henti-hentinya saya mengagumi sebuah mahakarya ini dalam hati, sebuah air terjun yang sangat tinggi dengan air berwarna biru muda. Lelahnya  perjalanan saya dan teman-teman lenyap seketika.
Setelah beberapa foto kami ambil di depan air terjun, kami pun makan dengan bekal nasi yang kami bawa, sangat menyenagkan makan ditengah hutan seperti ini, apalagi dalam keadaan lapar karena perjalanan panjang, di dekat air terjun ini ada ibu-ibu yang menjual pop mie dan kopi, saya sendiri dalam hati merasa sangat kasihan dengan ibu ini, diaharus berjalan melewati hutan 3 jam (6jam PP)  lamanya hanya untuk berjualan di air terjun yang sepi begini.
Air terjun dwi warna ini memiliki air yang sangat biru dan luar biasa dingin, jangan harap untuk dapat berendam berlama-lama didalam air nya, kareena anda pasti akan menggigil, uniknya tepat disebelah air terjun utama ada sebuah air terjun berukuran kecil dengan air yang bening dan suhunya normal alias nggak dingin nggak panas, saya  sendiri lebih suka berlama-lama disini.  Kami sempa berfoto tepat dibawah air terjun yang kecil in, karena airnya tidak dalam seperti air terjun utama.
                Setelah 3 jam menikmati keindahan air terjun dwi warna ini, kami pun pulang lebih awal, Karena hujan akan segera turun dan pemandu kami meminta kami untuk segera bergegas agar tidak tertimpa hujan ketika pulang nanti,kira-kira pukul 15.00 kami pun pulang dan kembal harus melewati jalan yang terjal dan cukup berbahaya ini, apalagi hutan semakin gelap karena sudah sore, dan benar saja, ketuka ditengah perjalanan kami kehujanan akibatnya jalanan semakin licin dan suhu udara didalam hutan semakin dingin, oh ya, pemandu kami ketika pulang berganti menjadi bang keriting ( lagi2 saya lupa namanya) tapi karena rambutnya keriting nidji, ya kami panggilnya saat itu bang keriting.
                Perjalanan pulang menurut saya lebih menyeramkan daripada ketika berangkat tadi, sepanjang perjalanan saya merasa kedinginan dan ketakutan, saya tidak takut pada kondisi jalannya yang licin, tapi lebih kepada kemungkinan-kemungkinan lain seperti hantu dan hewan buas,karenanya saya tidak mau untuk berjalan dibelakang. dan benar dugaan saya, ditengah perjalanaan pemandu kami dan salah seorang temanku melihat seekor beruang berwarna hitam sedang manjat diatas pohon, alhasil saya dan teman-teman saya menjadi sangat ketakutan, tau sendiri kan kalo beruang itu omnivora, dia bisa makan daging, saya pun gemetaran sepanjang jalan dan membawa sebuah batu ditangan saya, jadi kalau beruangnya menyerang saya bisa lempar pakai batu, berhasil atau nggaknya ya urusan belakangan.
                Belum selesai urusan beruang, saya melihat seekor monyet bergelantungan diatas pohon, saya dan ketujuh teman-teman saya pun semakin takut, namun untungnya pemandu kami berusaha membuat kami untuk tetap tenang. Dia pun mengisyaratkan kepada kami agar tidsak rebut dan jangan berbicara keras-keras. Sisa perjalanan kami jalani dengan keheningan dan hampir tidak terdengar suara tawa, dan akhirnya kami pun sampai ditepi hutan dan sangat merasa lega karena akhirnya kami sampai dengan selamat J
                Kami pun segera mandi di kamar mandi yang ada di dekat posko dan dudukduduk di tempat istirahat yang disediakan untuk pengunjung sambil menghabiskan sisa snack yang kami bawa. Sebelum pulang kami sempat main jujur-jujuran dan memberi kue tanda terimakasih kami pada kedua orang pemandu kami. Kami pun pulang dengan bus mini Sutra dan sampai dimedan pukul 19.00.
Sungguh sebuah perjalanan yang indah ;)





  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS