Setelah lama
tidak update blog, kali ini saya mau berbagi pengalaman saya ketika liburan ke
sibolangit, tepatnya ke air terjun dwi warna, mengapa disebut dwi warna?
Katanya sih karena air terjunnya memiliki warna putih dan biru. Dari berbagai
informasi yang saya dapatkan melalui internet, air terjun ini sangat indah, dan
petualangan menuju ke air terjun ini sangat seru. Karena sangat tertarik dengan
informasi yang kami dapatkan tersebut, akhirnya saya (Samuel), freddy,Mr.D,
juwita, netty, dewi dan saputra memutuskan untuk pergi liburan ke air terjun
yang ada di tengah hutan sibolagit ini.
Perjalanan
kami mulai pada pukul 8.00 pagi, tadinya harusnya dimulai pukul 07.00, ya tapi
tau sendiri kan kebiasaan orang Indonesia yang suka ngaret. Setelah
mengumpulkan berbagai perbekalan, mulai dari nasi, air minum, dan segudang
snack, kami pun berangkat dengan menggunakan bus mini Sutra, perjalanan menuju
sibolangit memakan waktu kurang lebih 1 jam, tergantung tingkat kemacetan jalan,
setelah kira-kira pukul 09.00 kami pun tiba disimpang bumi perkemahan
sibolangit dan turun dengan membayar ongkos Rp.10.000/org. begitu sampai kami
langsung disuguhkan degan panorama gunung yang sangat indah, karenanya kami
mengambil beberapa foto dengan latar gunung tersebut,anyway di dekat gapura
tertulis bahwa posko ranger/pemandu berada ±500M, tapi ternyata, jaraknya ±2
KM, beberapa teman cukup jengkel memang dengan informasi menyesatkan terebut,
namun saya sendiri santai saja, toh sepanjang jalan menuju posko pemandangannya
sangat indah, apalagi udara saat itu cukup dingin, jadi saya ya menikmati saja.
Setelah
±30 menit berjalan kaki, maka tibalah kami di posko ranger tersebut, dan kami
membayar 200rb/8org. harga tersebut merupakan harga paket, untuk satu tim yang
beranggotakan kurang dari 10 orang diwajibkan membayar 200rb, dan jika lebih
dari 10 orang maka membayar 20rb/org. ranger tersebut menjelaskan bahwa uang
tersebut sudah termasuk jaminan keselamatan selama perjalanan, yang artinya
apabila terjadi kecelakaan, maka mereka bertanggung jawab untuk menyediakan ambulan dan membawa ke rumah sakit serta menyediakan P3K
apabila ada yang terluka.
Akhirnya
setelah mendapatkan beberapa pengarahan dari ranger di posko, kami pun memulai
perjalanan dengan dipandu oleh seorang ranger wanita bernama Kak Sembiring
(haha saya lupa namanya). Kakak ranger yang satu ini menurut saya adalah wanita
yang sangat tangguh, bayangkan saja 6 bulan sudah di bolak-balik di hutan ini
untuk memandu para wisatawan.
Sesampainya
dipinggir hutan memang langsung terasa bahwa petualangan ini akan begitu
ekstrim, bayakan saja di pinggiran hutannya saja sudah sangat gelap dan sepi,
hanya ada suara air mengalir yang sangat dingin, apalagi ditengahnya (?)
Benar saja,
Perjalanan menuju air terjun dwi warna memang begitu ekstrim, kami harus
melewati berbagai jalan setapak yang berliku-liku dan licin, kami melewati
berbagai sungai-sungai kecil disepanjang perjalanan, katanya air di sungai
tersebut dapat diminum secara langsung, karena penasaran saya pun mecoba
mengambil air tersebut dan meminumnya, dan ternyata airnya cukup segar dan
dingin, mungkin karena belum tercemar kali ya, namanya juga hutan. Belum
setengah perjalanan yang kami lalui, teman-teman saya mulai kelelahan dan entah
berapa kali kami harus istirahat karena kelelahan, akibatnya waktu tempuh yang
seharusnya dapat ditempuh 2 jam menjadi 3 jam karena kebanyakan istirahat dan
foto-foto, saya heran pada teman-teman saya yang meski kelelahan tapi tetap
mampu tersenyum dengan sejuta gaya di depan kamera. Hahaha
Saya sendiri
entah mengapa sama sekali tidak merasa lelah disepanjang jalan, ya mungkin saya
terlalu menikmati perjalanan ini kali ya :D dalam pikiran saya hanya ingin
cepat-cepat sampai ke air terjun dwi warna yang telah lama membuat saya
penasaran ini, saya ingin tahu seberapa kuat daya tarik air terjun yang katanya
bersuhu sangat dingin ini.dan akhirnya tempat yang dituju pun berada di depan
mata, yup, setelah 3 jam kami berjalan akhirnya tiba juga di air terjun dwi
warna, dari jauh saja sudah terasa hawa dingin dari air terjun ini, luar biasa
memang, panorama alam yang indah ciptaan Tuhan benar-benar nyata di depan mata,
tak henti-hentinya saya mengagumi sebuah mahakarya ini dalam hati, sebuah air
terjun yang sangat tinggi dengan air berwarna biru muda. Lelahnya perjalanan saya dan teman-teman lenyap
seketika.
Setelah
beberapa foto kami ambil di depan air terjun, kami pun makan dengan bekal nasi
yang kami bawa, sangat menyenagkan makan ditengah hutan seperti ini, apalagi
dalam keadaan lapar karena perjalanan panjang, di dekat air terjun ini ada
ibu-ibu yang menjual pop mie dan kopi, saya sendiri dalam hati merasa sangat
kasihan dengan ibu ini, diaharus berjalan melewati hutan 3 jam (6jam PP) lamanya hanya untuk berjualan di air terjun
yang sepi begini.
Air terjun dwi
warna ini memiliki air yang sangat biru dan luar biasa dingin, jangan harap
untuk dapat berendam berlama-lama didalam air nya, kareena anda pasti akan
menggigil, uniknya tepat disebelah air terjun utama ada sebuah air terjun
berukuran kecil dengan air yang bening dan suhunya normal alias nggak dingin
nggak panas, saya sendiri lebih suka
berlama-lama disini. Kami sempa berfoto
tepat dibawah air terjun yang kecil in, karena airnya tidak dalam seperti air
terjun utama.
Setelah
3 jam menikmati keindahan air terjun dwi warna ini, kami pun pulang lebih awal,
Karena hujan akan segera turun dan pemandu kami meminta kami untuk segera
bergegas agar tidak tertimpa hujan ketika pulang nanti,kira-kira pukul 15.00
kami pun pulang dan kembal harus melewati jalan yang terjal dan cukup berbahaya
ini, apalagi hutan semakin gelap karena sudah sore, dan benar saja, ketuka
ditengah perjalanan kami kehujanan akibatnya jalanan semakin licin dan suhu
udara didalam hutan semakin dingin, oh ya, pemandu kami ketika pulang berganti
menjadi bang keriting ( lagi2 saya lupa namanya) tapi karena rambutnya keriting
nidji, ya kami panggilnya saat itu bang keriting.
Perjalanan
pulang menurut saya lebih menyeramkan daripada ketika berangkat tadi, sepanjang
perjalanan saya merasa kedinginan dan ketakutan, saya tidak takut pada kondisi
jalannya yang licin, tapi lebih kepada kemungkinan-kemungkinan lain seperti
hantu dan hewan buas,karenanya saya tidak mau untuk berjalan dibelakang. dan
benar dugaan saya, ditengah perjalanaan pemandu kami dan salah seorang temanku
melihat seekor beruang berwarna hitam sedang manjat diatas pohon, alhasil saya
dan teman-teman saya menjadi sangat ketakutan, tau sendiri kan kalo beruang itu
omnivora, dia bisa makan daging, saya pun gemetaran sepanjang jalan dan membawa
sebuah batu ditangan saya, jadi kalau beruangnya menyerang saya bisa lempar
pakai batu, berhasil atau nggaknya ya urusan belakangan.
Belum
selesai urusan beruang, saya melihat seekor monyet bergelantungan diatas pohon,
saya dan ketujuh teman-teman saya pun semakin takut, namun untungnya pemandu
kami berusaha membuat kami untuk tetap tenang. Dia pun mengisyaratkan kepada kami
agar tidsak rebut dan jangan berbicara keras-keras. Sisa perjalanan kami jalani
dengan keheningan dan hampir tidak terdengar suara tawa, dan akhirnya kami pun
sampai ditepi hutan dan sangat merasa lega karena akhirnya kami sampai dengan
selamat J
Kami
pun segera mandi di kamar mandi yang ada di dekat posko dan dudukduduk di
tempat istirahat yang disediakan untuk pengunjung sambil menghabiskan sisa
snack yang kami bawa. Sebelum pulang kami sempat main jujur-jujuran dan memberi
kue tanda terimakasih kami pada kedua orang pemandu kami. Kami pun pulang
dengan bus mini Sutra dan sampai dimedan pukul 19.00.
Sungguh sebuah perjalanan yang
indah ;)
4 komentar:
heboh yahh
Heboh lahh
Ya lah
Harrah's Casino and Hotel - MapYRO
Harrah's 구리 출장마사지 Resort 김해 출장샵 Southern California Casino & Hotel. 777 Harrah's Rincon Way, Valley 하남 출장마사지 Center, CA 92082 760-751-3100. Find reviews and discounts for AAA/AARP 논산 출장마사지 members, 하남 출장마사지
Post a Comment