semua begitu gelap terlihat
kabut dalam hati membutakan mata dan pikiran
dinginnya udara meremukkan tulang yang rapuh
langkah kaki tak kunjung temukan apa yang dicari
jalanan terjal yang kulewati tamak mengasihaniku
rerumputan enggan memekarkan bunganya
semua sepertinya sedang turut berduka
jauh diujung kegelapan
pada batas penglihatan
aku melihat seberkas cahaya
tak mengerti apa dan seperti apa
dalam kegelapan maya ini
darimana datangnya cahaya itu?
dengan ragu kutelusuri arah datangnya cahaya itu
hinga aku berhenti pada suatu titik
imana aku terlepas dari ketersesatan dunia yang kelam
ya, aku menemukan jalan untuk pulang
pada tempatku yang sebenarnya
ya, tempatku
dalam tangan pengasihan Tuhan
yang memberiku cahaya
yang memberikan jalan yang tepat diwaktu yang tepat
Jalan Yang Tepat Diwaktu yang Tepat
Subscribe to:
Post Comments (Atom)






0 komentar:
Post a Comment